Prodi

Pimpinan IAIN Kudus Hadiri Forum Rektor dan Wakil Rektor III Nasional di UIN Malang

Blog Single

Meningkatkan kinerja Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) seluruh Indonesia, sebanyak 58  Rektor atau pimpinan bersama Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI Prof. Dr. Phil Komaruddin, adakan forum penting untuk melanjutkan Peraturan Menteri Agama (PMA) terbaru, di Aula Rektorat Lantai 5 UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Senin (15/07/2019).

Mengingat pentingnya ulasan tersebut, selaku Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI Prof. Dr. Phil Komaruddin menerangkan, kegiatan pertemuan Rektor nasional ini untuk menindaklanjuti PMA yang sudah disetujui.

Beliau menjelaskan, akselerasi PTKIN untuk pengembangan program studi dan evaluasinya, berada pada satu atap Kementerian Agama (Kemenag). Sehingga akan akan keselarasan antar pemerintahan dan PTKIN dalam melakukan kebijakan pengembangan. Lanjutnya, tidak lupa adanya regulasi dalam melahirkan banyak Guru Besar di PTKIN. “Namun kita tidak ingin menurunkan mutu dan kuliatas dari keriteria saat pengangkatan Guru Besar di Indonesia,” ungkap beliau.

Di Indonesia memiliki perbedaan dalam pengangkatan Guru Besar, kita mempunyai distingsi atau kekhasan tersendiri yang berbeda dari Mesredtikti. Proses pengangkatan Guru Besar di negara lain pun sangat jauh berbeda. “Seperti halnya dengan pola pengangkatan Guru Besar di negara Jerman, Australia, Amerika atau seperti yang sudah ada di Indonesia memiliki pola yang berbeda-beda, yang terpenting pola pengangkatan PTKIN tetap memperhatikan kualitasnya,” jelas beliau.

Menindak lanjuti dari konsen yang sudah ada, lanjutnya, seluruh PTKIN agar mampu untuk mengembangkan dan mengakselerasi dalam meningkatkam mutu dan kualitas PTKIN yang akan datang. Untuk itu harus menyiapkan perguruan tinggi bertaraf internasional (world class) khusus bagi UIN yang sudah terakreditasi A. “Tidak hanya itu, PTKIN harus tetap bersaing menjadi perguruan tinggi yang masuk 10 besar di Indonesia dengan perguruan tinggi umum lainnya,“ ungkapnya.

Sependapat dengan pembahasan dari Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI Prof. Dr. Phil Komaruddin, Rektor IAIN Kudus Dr. Mundakir menerangkan, dengan adanya percepatan program guru besar maka PTKIN yang belum memiliki program Guru Besar pun agar segera terisi.

“Walau pun akselerasi atau percepatan ini dilakukan, tetap ada evalusia dan perencanaan yang begitu kuat. Tetap mengunggulkan kualitas,” jelasnya.

Selain itu, adanya beasiswa S3 Program Doktor yang diadakan oleh Kemenag, akan menjadi penguat dalam memperbaiki kinerja PTKIN seluruh Indonesia. Baik program studi atau perbaikan akreditasi kampus pun akan segera maju dan siap berkembang dengan perguruan umum lainnya di Indonesia.

“Forum pertemuan Rektor nasional ini menjadi bahasan penting untuk meningkatkan mutu PTKIN yang akan datang,” jelas beliau.

Selain Rektor, forum yang lainnya pun diikuti oleh Dr. Ihsan selaku Wakil Rektor III IAIN Kudus Bidang Kemahasiswaan dalam kegiatan resmi bersama Wakil Rektor III PTKIN (Kamis, 18/07/2019) yang membahas mengenai PIONIR X yang akan datang.

Beliau menuturkan, seluruh Wakil Rektor III tetep berkomitmen untuk semakin menguatkan, meneguhkan dan meningkatkan kualitas Pionir X dua tahun mendatang. Ada tiga PTKIN yang siap ditempati, yaitu: IAIN Salatiga, UIN Alauddin Makassar dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

“Tentunya, dua tahun ke depan adalah kesempatan PTKIN untuk memperbaiki dan menyiapkan secara serius untuk mengikuti PIONIR X mendatang,” pungkas beliau. (Sal/ Humas IAIN Kudus)

Share this Post:

Galeri Photo