Prodi

Bulan Ramadhan : Momentum Penguatan Ketahanan Keluarga di Tengah Pandemi Covid 19

Oleh Dr. Any Ismayawati, S.H., M. Hum

Bulan Ramadhan adalah bulan suci, yang oleh umat Islam selalu dinanti, karena penuh dengan berkah Illahi. Hal yang harus disyukuri, meski di tengah pandemi, kita masih  berkesempatan  untuk menjalankan berbagai ibadah untuk mendapatkan ridho Illahi. Ramadhan kali ini tetapa sama, yang berbeda tentang bagaimana kita mensikapinya, meskipun begitu tidak akan mengubah makna. Rosulullah sudah mencontohkan, tentang bagaimana kita menjalankan ibadah jika sedang terjadi wabah, maka kita tidak perlu gundah, khawatir ibadah kita tidak berkah meski harus kita jalankan di rumah.

Ketika semua harus di rumah di saat Ramadhan ini, seharusnyalah kita lebih banyak introspeksi diri, berkesempatan untuk berkontempelasi, mawas diri, atas semua yang telah kita lakukan selama ini, apakah sudah sesuai dengan hukum Ilalahi? Tidak perlu mengeluh jenuh, karena sesunggunya kita diberi kesempatan untuk tidak berpeluh dalam kumparan manusia yang kadang memicu rusuh.

Bagi yang dapat berkumpul dengan keluarga, adalah orang yang paling berbahagia. Berapa banyak orang yang berjuang untuk dapat bersua keluarga? Segala cara dicoba dengan harapan bisa bertemu dengan orang-orang tercinta. Betapa mahalnya “untuk dapat bercengkerama dengan keluarga” di saat pandemi semakin meraja. Tidak hanya perantau yang kesulitan berpeluk luruh dengan istri dan anak-anaknya. Tenaga medis yang berjarak sedepa saja tidak dapat menyentuh orang-orang yang selalu disebut dalam doanya.

Oleh sebab itu, marilah Ramadhan ini kita jadikan momentum untuk memperkuat ketahanan keluarga, selagi peluang bersama keluarga dibuka seluas-luasnya. Betapa penting dan berartinya keluarga, karena berawal dari keluarga lah seseorang tumbuh hingga berjaya. Keluarga pula yang menjadi kunci utama kekuatan suatu bangsa. Keluarga yang hebat akan menjadikan bangsa yang bermartabat. Oleh sebab itu menjadi sangat penting peranan ketahanan keluarga dalam membentuk besarnya bangsa dan negara.

Di tengah pandemi covit-19, melakukan ibadah Ramdhan dengan khusyuk adalaah cara bangkit dari terpuruk. Dengan melaksanakan ibadah Ramadhan di rumah adalah peluang yang diberikan pada kita untuk menghayati arti penting sebuah keluarga, yang selama ini mungkin kita kurang menyadari perannya dalam kehidupan kita. Di rumah saja memberi kesempatan kita untuk lebih dalam saling menyapa. Ramadhan kali ini memberi peluang menjadi imam yang seharusnya memang bertangung jawab menjadi imam, memberi kesempatan menjadi makmum yang setia, yang memang seharusnya menjunjung tinggi kesetiaannya. Hal inilah yang akan memperkuat ketahanan keluarga, melahirkan keluarga sejahtera.

Dalam Undang-undang Nomor 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera, salah satu cara meningkatkan ketahanan keluarga adalah dengan penghayatan yang mendalam terhadap ajaran agama. Dengan menjalankan ibadah Ramadhan di rumah saja, akan dapat melaksanakan dan memperdalam ajaran agama dengan orang yang dicinta, yang akan melahirkan kekuatan luar biasa. Seia sekata menghadapi badai pandemi covet-19 yang menggempur siapa saja, meluluhlantakkan perekonomian bangsa. Hanya Allah tempat meminta, maka dengan menjalankan ibadah Ramadhan dengan khusyuk di bulan yang penuh berkah dan rahmat ini, insya Allah permasalahan akan segera sirna.

Harta yang paling berharga, istana yang paling indah, puisi yang paling bermakna, mutiara tiada tara adalah KELUARGA.

Share this Post: