Prodi

Puasa Ramadhan dan New Normal ASN

Oleh Muh. Asdig Fanani

 

Ramadhan tahun ini terasa lebih menantang. Di tengah pandemi Covid-19, kaum muslimin tak hanya melaksanakan ibadah puasa ramadhan sebagai bentuk ketaatan kepada Tuhan tetapi juga harus taat pada pemerintah dalam menjalankan protokol kesehatan. Meski harus dihindari, keberadaan Covid-19 kini memicu kondisi normal baru (new normal) bagi tatanan kehidupan masyarakat global. Masyarakat akan hidup berdampingan dengan Covid-19 sampai dengan vaksin  ditemukan. New Normal harus dijalani dengan produktivitas dan optimisme. Membiasakan cuci tangan, menggunakan masker, jaga jarak, serta belajar, bekerja dan beribadah dari rumah merupakan kondisi normal baru yang harus dijalankan sebagai ikhtiar mencegah dan memutus rantai penyebaran.

Berdasarkan Surat Edaran Menteri PANRB No. 19 Tahun 2020, mulai tanggal 16 Maret 2020, Aparatur Sipil Negara (ASN) diperintahkan melakukan penyesuaian sistem kerja yaitu melaksanakan tugas kedinasan dengan bekerja dari rumah atau tempat tinggalnya (work from home/WFH). Hal tersebut mendorong ASN menjaga amanat yang diberikan dengan segala keterbatasan. New Normal pelayanan publik akan banyak berkaitan dengan pemanfaatan teknologi. Dalam kondisi seperti inilah kreativitas ASN diuji. Meski aktivitas sosial dan fisik dibatasi, kebutuhan masyarakat harus tetap terlayani.

            Tidak hanya karena pandemi Covid-19, sebetulnya puasa ramadhan dapat mendorong New Normal pelayanan publik. Hikmah ibadah puasa ramadhan apabila diimplementasikan dengan sungguh-sungguh pada pelayanan publik, akan mendorong ASN berbuat lebih baik dari standar yang diamanatkan padanya.

   Meningkatkan Ketaqwaan pada Allah SWT

Sebagaimana Q.S Al Baqarah : 183, hikmah ibadah puasa ramadhan adalah membentuk diri umat islam menggapai derajat taqwa yang mulia. Taqwa berarti melaksanakan perintah Allah SWT dan menjauhi setiap larangan-Nya. Taqwa akan menjadi pelindung para ASN dari berbagai penyakit birokrasi, korupsi dan perbuatan tidak terpuji lainnya.

 

Baik bagi Kesehatan Jasmani

Berpuasa berarti mengistirahatkan sistem pencernaan dalam tubuh selama sementara waktu. Dengan begitu akan memberikan kesempatan bagi tubuh mengeluarkan semua kotoran dan zat-zat berbahaya yang terdapat di dalamnya. Berpuasa dapat membuat kesehatan jasmani seseorang menjadi meningkat dan lebih baik.  Hanya dengan kesehatan yang prima, ASN dapat menghadapi berbagai tantangan masa depan yang begitu dinamis.

 Melatih Kesabaran dan Mengontrol Hawa Nafsu

Puasa melatih diri dalam mengontrol hawa nafsu. Dengan berpuasa karena Allah SWT, diharapkan dapat menguasai dan mengontrol diri dari perbuatan-perbuatan yang dilarang. Permasalahan birokrasi pemerintahan kini dan kedepan akan semakin berat dan kompleks. Diperlukan kesabaran dan kemampuan mengontrol hawa nafsu bagi ASN dalam menyelesaikan segala permasalahan yang dihadapi.

 Merubah Diri Menjadi Lebih Baik dan Menghargai Waktu

Puasa menumbuhkan kesadaran dan keinginan berubah menjadi manusia yang lebih baik. Jika kita tergoda melakukan perbuatan maksiat dan tercela maka ibadah yang dijalankan menjadi sia-sia. Puasa menempa diri kita berdisiplin dan menghargai waktu. Hikmah yang diambil yaitu sebaiknya kita menyibukkan diri dengan hal yang bermanfaat dan produktif seperti meningkatkan kompetensi yang dibutuhkan ASN sebagai pelayan publik. Hanya dengan disiplin tinggi dan sikap menghargai waktu akan membuat ASN siap menghadapi tantangan era tekonologi informasi yang serba cepat dan kompetitif ini.

 Sikap Melayani dan Peduli

Puasa akan meningkatkan kepekaan perasaan terhadap orang-orang di sekitar kita terutama yang kurang mampu atau miskin. Merasakan kelaparan dan kehausan saat berpuasa, memberikan pengalaman yang sama dirasakan oleh kaum fakir miskin yang hidupnya penuh kekurangan. Hal tersebut dapat menumbuhan rasa empati dan simpati kepada mereka yang kurang beruntung. ASN dapat mengambil hikmah ini dengan membangun sikap melayani dan peduli kepada sesama. ASN perlu memahami kesulitan yang dirasakan masyarakat dan meresponnya dengan inovasi pelayanan publik agar mudah diakses oleh seluruh lapisan masyarakat terutama yang membutuhkan uluran tangan.  

             Kerapkali di antara kita meninggalkan ramadhan tanpa peningkatan ketaqwaan. Celakanya, membiarkan hawa nafsu kembali menguasai diri ketika ramadhan berlalu justru dianggap kembali pada hal yang normal. Oleh sebab itu, melalui semangat New Normal ASN, diharapkan dapat membawa pelayanan publik untuk sebesar-besarnya manfaat bagi masyarakat.  New Normal ASN disini dimaknai sebagai kondisi normal baru ASN setelah mengambil hikmah ibadah puasa ramadhan. Menjaga kondisi normal pelayanan publik dengan didasari atas ketaqwaan kepada Allah SWT merupakan sebaik-baiknya ikhtiar ASN dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Jangan turunkan kualitas taqwa karena sudah tidak ramadhan. Jangan jadikan WFH sebagai alasan menurunnya kualitas pelayanan. Welcome to The New Normal.

Share this Post: