Prodi

Perkuliahan di IAIN Kudus Tetap Online

Blog Single

Rektor IAIN Kudus mengeluarkan surat edaran tentang pelaksanaan perkuliahan  pada Semester Genap Tahun Akademik 2020/2021 tetap dilaksanakan secara online. Hal ini merupakan tindak lanjut dari hasil audiensi yang dilakukan IAIN Kudus bersama Pemkab. Kudus di Pendopo Kabupaten pada Senin (1/03/2021).

Audiensi ini  dihadiri oleh Wakil Rektor I , Wakil Rektor III, Kepala Biro AUAK, Kasubag Akademik, serta Kasubag Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama. Dan diterima oleh Plt. Bupati Kudus didampingi Asisten I Sekda dan Kepala Bappeda.

Dalam audiensi tersebut Wakil Rektor I Prof. Dr. H. Supaat, M.Pd menyampaikan aspirasi mahasiswa IAIN Kudus yang menginginkan pelaksanaan kuliah bisa dilaksanakan secara tatap muka.

“Pelaksanaan perkuliahan tatap muka secara regulasi telah diberi ruang sesuai surat Edaran Direktur Jenderal Pendidikan lslam” ucapnya.

Dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Pendidikan lslam Nomor: B-3095/Dj.I/12/2021 tentang Penyelenggaraan Pembelajaran Semester Genap Tahun Akademik 202012021 di PTKI disebutkan perkuliahan offline/luring bisa dilaksanakan dengan syarat mendapat izin dari satgas covid daerah setempat dan maksimal diikuti 50% peserta dari kapasitas ruangan yang tersedia.

“Kami telah mendesain perkuliahan yang akan berlangsung pada tanggal 8 Maret 2021 dan sudah kami sosialisasikan kepada para dosen tentang sistem perkuliahan yang kami sebut “blended learning”, namun dari hasil audiensi, belum diizinkan” pungkasnya.

Plt. Bupati Kudus Dr. HM Hartopo selaku ketua satgas covid 19 Kabupaten Kudus belum mengizinkan pelaksanaan pembelajaran tatap muka karena pandemi belum usai. 

“ Sesuai dengan instruksi dari pusat, pembelajaran tatap muka diperbolehkan jika daerah berzona hijau. Namun dilihat dari kondisi Kudus saat ini, di tingkat RT belum semuanya berada di zona hijau” ujarnya.

Hartopo  menyampaikan walaupun pihak sekolah ataupun universitas sudah menerapkan protokol kesehatan ketat tetapi kesadaran anak untuk menjalankan protokol kesehatan terbilang rendah. Dikhawatirkan membuat mereka rentan terinfeksi Covid-19. Dirinya berharap setelah adanya vaksinasi ini membuat angka Covid-19 terus menurun, sehingga pembelajaran tatap muka bisa kembali dilaksanakan.(Yusi)

 

 

Share this Post: