Prodi

Ciptakan Integritas Melalui Peduli Lingkungan

Blog Single

Bulungcangkring – Limbah rumah tangga yang melimpah dan belum mendapatkan penanganan semestinya menjadi salah satu permasalahan di desa Bulungcangkring. Setiap hari 1 colt truk sampah diangkut dari desa Bulungcangkring, kata Sulakim Kepala Desa Bulungcangkring dalam sambutannya. Oleh karenanya kegiatan pembuatan Eco Enzyme oleh para mahasiswa KKN-IK IAIN Kudus Desa Bulungcangkring, disambut hangat oleh Kepala Desa beserta jajarannya dan juga masyarakat setempat pada hari Minggu (26/9/21). Hal ini terbukti dari kehadiran seluruh undangan.

Peni Safitri harapannya dapat memberikan manfaat bagi masyarakat desa Bulungcangkring yang perekonomiannya pada sektor pertanian mengenai pengolahan sayuran dan buah menjadi eco enzyme yang dapat dimanfaatkan untuk pupuk, jamur putih yang dapat digunakan untuk masker dan pengobatan diabetes. Dengan banyaknya manfaat eco enzyme ini saya berharap masyarakat setelah pelatihan dapat mempraktekkan untuk digunakan untuk kepentingan yang diperlukan. 

Kegiatan tersebut mengusung tema Ciptakan Integritas Melalui Peduli Lingkungan dengan narasumber Paulina Maria Sri Maryati Kepala Seksi MSKI KPPN Kudus. Di awal paparannya disampaikan integritas adalah sifat atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga mampu mewujudkan kewibawaan dan kejujuran yang harus dimiliki setiap warga Indonesia. KPPN Kudus merupakan unit kerja di bawah Kementerian Keuangan yang salah satu tugasnya menyalurkan Dana Desa. Sama halnya dengan IAIN Kudus, saat ini KPPN Kudus juga sedang mewujudkan zona integritas menuju wilayah bebas dari Korupsi (WBK). Maka melalui kegiatan ini, Paulina mengajak seluruh elemen Bangsa Indonesia salah satunya masyarakat Desa Bulungcangkring untuk berintegritas dalam setiap nafas kehidupannya. 

“Pribadi yang berintegritas tidak akan bertindak sembarangan, termasuk dalam hal kebiasaan membuang sampah yang berakibat pencemaran lingkungan. Pembuatan Eco-Enzyme merupakan salah satu solusi mengatasi melimpahnya limbah rumah tangga bahkan mendatangkan segudang manfaat bagi lingkungan dan kehidupan” katanya. 

Paulina menambahkan bawa proses pembuatan dan bahan-bahan pembuatan mudah didapatkan karena sehingga. Dan meminta masyarakat tidak perlu khawatir akan manfaat Eco-Enzyme yang ditemukan oleh Dr, Rosukhan dari Thailand.

“Yang terpenting dalam proses pembuatan Eco-Enzyme ini adalah integritas, sinergi, komitmen untuk secara terus-menerus melakukannya dengan suka cita, tidak terpaksa. Mengapa integritas perlu? Karena pembuatan EE tidak ada yang mengawasi, takaran harus sesuai jika ingin mendapatkan hasil optimal. Sinergi juga perlu, karena mengumpulkan berbagai macam jenis kulit buah/sayuran maka, bisa saling berbagi. Demikian juga saat memanen hasilnya, bisa digunakan bersama-sama. Lingkungan sehat, masyarakat sehat, negara kuat, Indonesia hebat” pungkasnya.

Ismanto, S.Si, M.Pd, Ridwan, ME selaku DPL menyampaikan bahwa wawasan dan pengetahuan pengolahan limbah secara mandiri yang disampaikan narasumber ini ditujukan supaya masyarakat secara mandiri bisa mengolah limbah rumah tangga. Hal ini untuk kepentingan keluarga atau masyarakat desa itu sendiri.

“Jadi kegunaan Eco-Enzyme ini sebenarnya bukan hanya sekedar untuk tanaman saja yang dapat digunakan sebagai pupuk, namun juga bisa digunakan untuk kosmetik kemudian untuk terapi tradisional, dan seterusnya asalkan memang pengolahan limbah dari kulit buah dan sayur mayur ini dilakukan dengan benar, hasil pengeluaran enzim ini sangat sederhana asalkan bisa dilakukan secara mandiri oleh rumah tangga atau masyarakat desa itu.

Lebih lanjut Ismanto menambahkan bahwa dalam kegiatan eco-enzyme, posisi mahasiswa/i sebagai fasilitator/pemantik, perihal proses dan hasilnya dikembalikan ke masyarakat desa itu sendiri, artinya kemandirian tampak manakala hasilnya terbukti kemanfaatannya, idealnya KKN-IK berkelanjutan pada tahun-tahun berikutnya, dengan program yang sifatnya berkelanjutan, sehingga masyarakat desa tersebut benar-benar mandiri. 

Mohammad Dzofir, Ketua LPPM IAIN Kudus, mengapresiasi kegiatan pembuatan eco-enzyme. Menurutnya desain KKN IK IAIN Kudus dirancang untuk mendorong mahasiswa melakukan berbagai program pengabdian kepada masyarakat berbasis pada kompetensi program studi. “Melalui kegiatan KKN IK, mahasiswa memperoleh pengalaman bersosialisasi dengan masyarakat sekaligus mengembangkan daya inovasi dan kreativitasnya untuk berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat” pungkasnya.

Penulis: Shifa Fauziyah dan Paulina

Editor:Yusi

Share this Post: