Prodi

AL Prodi PPI, Warek 1: Last Fight untuk Akreditasi Prodi

Blog Single

Program Studi Pemikiran Politik Islam (PPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam telah melaksanakan Asesmen Lapangan (AL) dalam rangka akreditasi program studi pada Jumat-Sabtu (19-20/11/2021).

AL yang digelar secara daring ini menghadirkan asesor dari BAN PT diantaranya Prof. Ris’an Rusli, MA dari UIN Raden Fatah Palembang hýdan Prof. Dr. Ikhsan Tanggok, M.Si. dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Wakil Rektor I  Prof. Dr. H. Supa'at, M.Pd. menyampaikan bahwa pelaksanaan AL prodi PPI ini merupakan AL terakhir pada akreditasi prodi terakhir di tahun ini.

“Ibaratnya ini adalah  , last fight untuk akreditasi program studi, karena dari 14 prodi yang sudah di submit, mulai Juli 2020 ini (read: PPI)yang terakhir. Semua sudah di AL, dan sudah keluar sertifikatnya" ujarnya.

Lebih lanjut Supa'at menuturkan bahwa tahapan selanjutnya IAIN Kudus akan segera memproses akreditasi perguruan tinggi yang akan di submit awal tahun depan.

 "Usaha dan perjuangan kita untuk memperbaiki kualitas perguruan tinggi kita untuk kepentingan masyarakat bisa terwujud dengan baik dan kepercayaan masyarakat semakin utuh, semakin maksimal dengan keluarnya akreditasi perguruan tinggi kita nanti" harapnya.

Sementara itu Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam Dr. Masturin, M.Ag. menyampaikan bahwa para asesor mengkonfirmasi isi lembar evaluasi diri (LED) dan  Lembar Kerja Program Studi (LKPS). 

"keungulunggulan dari prodi PPI IAIN Kudus adalah memiliki peluang besar bagi lulusan prodi PPI dalam pasar  dan peluang kerja. karena di Jateng DIY Prodi PPI hanya dimiliki oleh IAIN Kudus" terangnya.

Selain itu keunggulan dari prodi PPI IAIN Kudus yaitu terdapat kerjasama dengan luar negeri, rasio dosen dan mahasiswa, dan memiliki jurnal bereputasi nasional ( Sinta).

Masturin berharap dari pelaksanaan AL tersebut, Prodi PPI bisa sukses mendapatkan nilai diharapkan.

Sehingga dapat menghantarkan para lulusan agar memiliki kompetensi menjadi praktisi dalam ilmu pemerintahan  dengan segmen pasarnya yaitu KPU, Bawaslu, pemerintahan desa hingga pusat.

 "Ilmu-ilmu yang diberikan di bangku kuliah sebagai modal mahasiswa untuk melaksanakan atau untuk hidup di masyarakat sebagai tenaga pekerja pada ranah politik/ kepemerintahan yang akan menguasai materi tentang politik Islam politik pemerintah juga banyak tentang birokrasi" pungkasnya. (Yusi)

 

 

Share this Post: