Prodi

Perluas Kerjasama Internasional, IAIN Kudus Benchmarking ke Kedutaan Besar Malaysia

Blog Single

Dalam rangka memperluas jalinan kerjasama internasional khususnya dengan negara-negara ASEAN, IAIN Kudus kunjungi kedutaan besar Malaysia di Jakarta guna benchmarking pengelolaan mahasiswa asing pada Kamis (2/12/2021).

Dalam sambutannya, Wakil Rektor III IAIN Kudus Dr. H. Ihsan, M.Ag. menyampaikan beberapa program di IAIN Kudus yang menjadi ketertarikan tersendiri bagi mahasiswa asing. Salah satunya adanya penawaran beasiswa yang dikhususkan bagi mahasiswa asing.

“kerjasama ini bisa berupa pertukaran pelajar atau pemberian beasiswa kuliah di IAIN Kudus. Mahasiswa malaysia memiliki peluang untuk kuliah di IAIN Kudus dengan adanya kerjasama ini. Salah satu kelebihan kuliah di IAIN Kudus bisa dilihat dari sisi standar biaya hidup yang relatif terjangkau" ujarnya.

Beliau juga meminta pihak kedutaan besar Malaysia untuk memberikan saran dan langkah yang tepat untuk kita lakukan kedepannya terkait administrasi serta pengelolaan mahasiswa asing tersebut.

Dalam kesempatan ini, Profesor Madya Dr. Mior Harris Bin Mior Harun selaku menteri penasihat bidang Pendidikan menyampaikan 3 agenda yang melandasi adanya kedutaan besar Malaysia di Jakarta dalam bidang Pendidikan. Pertama, adalah menjaga kebajikan Pendidikan terutama yang ada di Indonesia. Kedua, mengajak negara – negara luar terutama Negara asean untuk melaksanakan Kerjasama dengan komitmen penuh. Dan yang terakhir mempromosikan untuk bisa kuliah di Malaysia.

Terkait beasiswa yang ditawarkan bagi mahasiswa asing di IAIN Kudus, Kedubes Malaysia menganggap hal tersebut merupakan strategi yang memicu ketertarikan tersendiri, selain itu strategi pertukaran pelajar maupun pertukaran dosen juga menjadi landasan dilaksanakannya Kerjasama dari pihak Malaysia.

“ Suatu strategi yang agak berjaya terutama di universitas penempatan dosen atau alumni di Malaysia adalah hal yang penting dalam jangka waktu lama dibawah program - program tertentu selama 1 tahun mou nya ada. Karena itu kita di Malaysia lebih mementingkan MoA, kita tidak lihat daripada MoU tapi kita lihat dari segi kualitas seberapa banyak pertukaran pelajar, alumni dan lain sebagainya.” Pungkasnya. (Hani/Yusi)

 

Share this Post: