Prodi

Ma'had Al-Jami'ah IAIN Kudus Adakan Pekan Raya Ilmiyah dan Seni Budaya Keagamaan

Blog Single

Ma'had Al-Jami'ah IAIN Kudus laksanakan Pekan Raya Ilmiyah dan Seni Budaya Keagamaan pada Kamis, 6 Oktober 2022 yang bertempat di SBSN lt. 2. Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan UPT Ma’had al-Jamiah tahun 2022 yang wajib diikuti, karena sangat membantu dalam mencapai tujuan pembelajaran di Ma'had al-Jami’ah IAIN Kudus. 

Kegiatan tersebut, dibuka langsung oleh Prof. Dr. H. Abdurrahman Kasdi, Lc. M.Si., Selaku Rektor IAIN Kudus dan dihadiri  oleh jajaran pimpinan, Wakil Rektor I, Dekan Fakultas Tarbiyah, Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Dekan Fakultas Ushuluddin, Kepala UPT Ma'had Al-Jami'ah IAIN Kudus, pengasuh Ma'had Al-Jami'ah IAIN Kudus, Ketua pondok Al-Hidayah, Ketua Pondok An-Najah, musyrif-musyrifah ma'had Al-Jami'ah IAIN Kudus, serta seluruh mahasantri Ma'had Al-Jami'ah  IAIN Kudus baik putra ataupun putri. Selain itu, kegiatan ini menghadirkan Dr. KH. Amir Tajrid, M. Ag.  direktur ma'had Al-Jami'ah UIN Walisongo Semarang, dan Pengasuh ma'had al-Fath el-Islamy KH. Saaduddin, Lc, M. Pd. sebagai narasumber. Berlangsungnya kegiatan ini di moderatori oleh Dosen IAIN Kudus yaitu Bapak Muhammadun, S. Pd. I., M. M. 

Kepala UPT Ma'had Al-Jami'ah IAIN Kudus Dr. Muhammad Nuruddin, M. Ag. menyampaikan bahwa, di era milenial banyak isu yang muncul baik isu yang baik ataupun sebaliknya terkait peran ma'had. Maka dengan itu, seminar ini mengangkat tema tentang kontribusi ma'had Al-Jami'ah dalam mensukseskan kurikulum di IAIN. 

"Seminar ini dihadiri oleh 283 orang deri berbagai kalangan; akademisi, pengelola pesantren, para dosen, mahasantri,  dan aktifis pesantren. Seminar ini sangat bermanfaat bagi para Mahasantri. Betapa tidak, karena kegiatan ini hadir di tengah suasana ketidakpercayaan sebagian besar mahasiswa terhadap peran ma'had. Mereka berpikir bahwa di ma'had aktifitasnya terbatas, karena diikat oleh berbagai peraturan. Oleh karenanya, melalui seminar ini diharapkan dapat memecahkan persoalan yang dihadapi para mahasantri. Sehingga muncul kesimpulan bahwa ma'had sangat berperan dalam mensukseskan kurikulum di PTKIN yang dirancang oleh perguruan tinggi, terutama di IAIN Kudus. Jika demikian maka para mahasiswa akan terpanggil tinggal di ma'had." Ungkap Nuruddin dalam sambutannya.

Rektor IAIN Kudus, Prof. Dr. H. Abdurrahman Kasdi, Lc. M. Si., juga menyampaikan dalam sambutannya bahwa mahasantri dengan waktu berbagai kegiatan; salat, mengaji, belajar, istirahat, makan, dan kuliah, dengan semangat kedisiplinan yang tinggi diharapkan akan memperoleh prestasi yang baik.

"Disini kita perlu tekankan semangat cinta tanah air, moderasi beragama, serta kepribadian ala santri. Sehingga, kontribusi ma'had, dapat mendukung kemajuan kurikulum pada perguruan tinggi" tuturnya.

Dr. KH. Amir Tajrid, M. Ag. narasumber kegiatan Seminar ini menyampaikan bahwa Kontribusi ma'had sangat mendukung di perguruan tinggi keagamaan, ma'had al-Jami’ah sangat berperan dalam mewujudkan pencapaian kurikulum di PTKIN. Sebab, disana mereka belajar ilmu agama yang mendalam, terutama kitab kuning. Hal ini dibuktikan dengan adanya pembelajaran kitab turas yang sangat banyak di ma'had, dan tentunya hal tersebut sangat mendukung terhadap ilmu-ilmu yang ditekuni di kampus.

Narasumber kedua, KH. Sa'aduddin An-Nasih juga mengungkapkan bahwa Pesantren akan senantisa menemukan urgensinya di tengah-tengah kehidupan manusia, tak terkecuali kehidupan di dunia kampus. Pesantren selalu mengajarkan bagaimana agara supaya Islam itu benar-benar menjadi perilaku. Karena Islam tidak akan bisa berbuat apa-apa kecuali jika dijadikan sebagai perilaku.

Selain itu, Moderator kegiatan ini Muhammadun, S. Pd.I., M. M. menyimpulkan bahwa ma'had memiliki peran penting dalam mensukseskan Kurikulum di Perguruan Tinggi. (Masruroh/Yusi)

Share this Post: