Prodi

Ramadan Bulan Kemanusiaan

Oleh Dr. M. Shohibul Itmam, M.H.

Setiap agama-agama samawi memberikan doktrin untuk kebaikan dan perbaikan bagi pemeluknya melalui  ajaran dan ritual tertentu. Begitu juga Islam sebagai bagian dari agama tersebut memberikan doktrin urgensinya harmoni dalam setiap tatanan yang dibangun dalam setiap sendi kehidupan sosial. Doktrin spesial langsung dari tuhan sebagai ajaran serta ritual khusus adalah puasa bulan Ramadan. Melalui ritual puasa Ramadan tuhan memberikan peringkat derajat kemuliaan dan terhapusnya kesalahan dan dosa manusia, yaitu predikat muttaqin (orang yang bertaqwa).

Ramadan sebagai bulan yang didalamnya diwajibkan ritual khusus beruapa puasa telah menjadikanya bulan termulia dan terkeramat diantara bulan-bulan lainya. Seruan Allah sebagai konsekuensi dari amalan ibadah puasa selama Ramadan melahirkan kebaikan dan perbaikan dalam tatanan sosial yang harmoni menjadi tanda ketaqwaan bagi seorang muslim. Al-Quran secara tegas dalam surat al-Baqarah ayat 183 menyerukan puasa bagi umat Islam yang beriman dengan tujuan terbentuk pribadi beragama yang bertaqwa, artinya mampu menyesuaikan dengan semua hal yang menjadi ketentuan tuhan, jika ada ketentuan tuhan yang harus dijalankan maka puasa menjadi pendorong dalam melaksanakan ketentuan tersebut.

Ramadan Bulan Kebaikan Dan Perbaikan

Kewajiban berpuasa bagi umat muslim saat bulan Ramadan bukan tanpa alasan. Allah memprioritaskan ibadah puasa sebagai ibadah yang konsekuensi pahalanya langsung dalam urusan Allah pribadi. Al Shaumu Li wa Ana Ajzy Bihi, puasa itu untuk saya dan akulah yang membalasnya.

Ditetapkannya Ramadan sebagai bulan puasa bagi umat muslim bermakna Ramadan sebagai bulan yang penuh berkah bagi kemanusiaan. Puasa sebagai ibadah yang membentuk serta melahirkan sikap mental dan karakter manusia menjadi baik berbuat kebaikan pada sisi tertentu sekaligus  mampu melakukan perbaikan sesama pada sisi yang lain.

Kebaikan Dan Kesalihan Personal

Sebagai ibadah yang diprioritaskan Allah, puasa secara personal bertujuan membentuk jiwa yang bertakwa. Kepekaan pribadi muslim diukur dengan fungsinya berpuasa berupa muculnya kesadaran pribadi supaya senantiasa berbuat baik beramal salih serta semakin menghayati arti pentingnya kehidupan di mata sang pencipta.

Puasa merupakan ibadah yang membentuk kebaikan dan kesalihan personal selain kebaikan dan kesalihan yang bersifat sosial. Puasa memberikan dorongan batiniyyah dari dalam jiwa muslim sehingga senantiasa terpancar energi positif yang melahirkan prilaku sosial yang tangguh dan peka terhadap persoalan kemanusiaan serta mampu memberikan solusi terhadap setiap problem yang dihadapi.

Perbaikan Menuju Kesalihan Sosial

Ibadah puasa adalah ibadah yang multidimensional, meliputi moral, sosial dan spiritual. Puasa tak sekedar membentuk pribadi salih personal tetapi juga salih secara sosial. Ada dua semangat dalam berpuasa, pertama semangat pendidikan ahlaq sebagai basis dari kesalihan individual dan kedua, semangat pengembangan atau motifasi dalam melakukan kebaikan sosial. Semangat kedua ini sebagai modal dan basis pembentukan kesalihan sosial.

Disyariatkanya puasa pada bulan ramadan bagi umat islam sebagai upaya membentuk kehidupan yang tidak hanya dalam lingkungan sosial islam semata melainkan juga puasa sebagai ritual kemanusiaan untuk membentuk kehiduan yang harmoni. Puasa bulan Ramadan adalah membangun kemanusiaan dan Ramadan adalah bulan kemanusiaan.

Share this Post: