Prodi

AICIS 2022, Menyongsong Era Baru Transformasi Digital dalam Kajian Keagamaan

AICIS 2022, Menyongsong Era Baru Transformasi Digital dalam Kajian Keagamaan

Prof. Dr. H. Abdurrohman Kasdi, Lc, M.Si

Guru Besar dan Rektor IAIN Kudus

Kegiatan Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) Tahun 2022 secara resmi telah dibuka oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada Kamis malam (20/10/2022). Agenda akademik yang diselenggarakan Ditjen Pendidikan Islam Kemenag RI di kampus UIN Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan di Bali ini dilaksanakan secara spesial.

AICIS merupakan salah satu bentuk komitmen Kementerian Agama dalam memberikan capacity building kepada para ilmuwan dan dunia intelektual di lingkungan Kementerian Agama pada khususnya dan di Indonesia pada umumnya. Kegiatan AICIS juga merupakan upaya bersama untuk terus mengembangkan kecintaan terhadap ilmu pengetahuan, menajamkan intelektualitas dan memberikan kontribusi yang nyata kepada bangsa, agama, dan kemanusiaan.

Transformasi Digital 

AICIS ke-21 tahun 2022 ini mengangkat tema: “Future Religion in G-20, Digital Transformation, Knowledge Management and Social Resilience,”. Helat ini berlangsung 20-22 Oktober 2022 di Mataram dan akan berlanjut di Bali pada 1-4 November 2022. Tema AICIS ini selaras dengan tema utama yang diangkat G-20 terkait dengan "Transforming into a New Era" dengan tagline: "Recover Together, Recover Stronger" ini merupakan perpaduan tema untuk menjawab perkembangan tantangan dunia. 

Di era industri 4.0 dan menyongsong era 5.0 seperti sekarang, transformasi digital menjadi hal yang tak terhindarkan. Pandemi Covid-19 juga turut berperan dalam mendorong percepatan arus digitalisasi untuk pertumbuhan ekonomi. Untuk menghadapi dan mendorong transformasi digital tersebut, pola pikir digital menjadi hal yang sangat penting untuk dipersiapkan.

Transformasi digital ini juga telah menginspirasi pentingnya mengangkat isu "transformasi" dalam kajian keagamaan di lingkungan perguruan tinggi, khususnya Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI). Tema AICIS ini sebenarnya adalah kesadaran yang berkelanjutan dengan tindakan nyata untuk mengintegrasikan era digital ke dalam lingkungan keagamaan. Implikasi era digital untuk pendidikan yang lebih baik perlu didorong agar mampu mengartikulasikan peran agama dan dunia pendidikan untuk kemaslahatan umat dengan mengintegrasikan kecepatan perkembangan teknologi saat ini.

Jika kita simak dalam KBBI, arti “Transformasi” adalah tentang suatu perubahan rupa (bentuk, sifat, fungsi, dan sebagainya), Sedangkan kata “Digital” artinya lebih berhubungan dengan angka-angka untuk sistem perhitungan tertentu. Kedua kata tersebut akan memberikan makna yang lebih luas apabila dipadukan menjadi “Transformasi Digital”.

Dalam konteks kajian agama, transformasi digital ini merujuk kepada cara teknologi mendukung kajian-kajian agama dengan berbagai bidang teknologi yang menyokongnya seperti Internet, Big Data, dan sebagainya. Berangkat dari hal tersebut, nantinya berbagai aspek kehidupan akan terpengaruh mulai dari kegiatan bermasyarakat, dunia usaha, sistem pemerintahan bahkan juga kajian keagamaan.

AICIS Sebagai Miniatur Kajian Islam di Indonesia

Kegiatan AICIS merupakan agenda kajian Islam di Indonesia yang terbuka dan moderat. Walaupun AICIS merupakan perhelatan internasional dalam bidang Studi Islam, namun para ilmuwan dan guru besar pemerhati Islam dari berbagai kalangan juga dihadirkan. AICIS tahun ini melibatkan pembicara kunci dan pembicara undangan yang berasal dari luar negeri, dan dari latar belakang agama yang berbeda. 

Meski AICIS merupakan ajang internasional dalam bidang Kajian Islam, namun juga dihadirkan para ilmuwan dan profesor pemerhati Islam dari berbagai kalangan. Ini menandakan bahwa AICIS merupakan sebuah miniatur kajian Islam di Indonesia yang terbuka dan moderat. Sesuai dengan tema besar AICIS tahun ini, agama masa depan harus membawa kesejahteraan dan kedamaian antar umat manusia dimana sebagai sesama manusia mereka mampu bahu membahu menghadapi dunia yang penuh tantangan.

Ada beberapa hal yang membedakan pelaksanaan AICIS ke-21 tahun 2022 ini dibandingkan dengan AICIS sebelumnya. Pertama, penyelenggaraan AICIS tahun 2022 memecahkan rekor sebagai penyelenggaraan AICIS dengan jumlah peserta paper submission terbanyak sepanjang sejarah AICIS baik untuk open panel maupun selected panel. Kedua, AICIS 2022 merupakan pertama kalinya penyelenggaraan Konferensi Internasional yang diselenggarakan di dua tempat berbeda yaitu di Mataram pada bulan Oktober dan di Bali pada bulan November serta bersamaan dengan pelaksanaan G 20 dan Religi 20. Ketiga, AICIS tahun 2022 merupakan pertama kalinya kerjasama organisasi dengan melibatkan perguruan tinggi non-Islam lainnya dan lintas agama.

Untuk itu, pelaksanaan Tahun Toleransi dan Harmoni ini benar-benar terwujud dengan baik. Hal ini dapat dilihat melalui sesi khusus terkait Talk Council Umat Beragama yang bertujuan untuk berbagi pengalaman tentang bagaimana pemeluk agama dan umat beragama di mana mereka berasal. AICIS menjadi bagian dari rekonsteksualisasi Islam melalui wahana-wahana akademis dan intelektual.

Diskusi dalam AICIS menjadikan kajian keislaman di Indonesia dalam diskursus global yang dapat menjadikan transformasi digital sebagai spirit dan media pengembangan keilmuan dan praksisme Islam berbasis digital. Riset-riset di PTKI harus mampu melahirkan hasil-hasil kajian yang menawarkan berbagai solusi dan pendekatan digital agar umat manusia, khususnya masyarakat Islam mampu merespon dan mengkreasi masa depan yang lebih maju.

Share this Post: