Kuliah Islam bersama Ratusan Mahasiswa Non-Muslim di IAIN Kudus
Sejak berdirinya Kudus yang didirikan oleh Kangjeng Sunan Kudus, Sayyid Ja'far Shodiq selalu welcome dengan non muslim. Menara Kudus adalah sebagai saksi bisunya.
Demikian juga IAIN Kudus yang sedang menpersiapkan transformasi menuju UIN Sunan Kudus juga selalu terbuka kepada siapa saja yang inging belajar termasuk dari non moslim. Hal ini sebagaimana baru-baru ini (13/11/2023) sebanyak 170an mahasiswa Kristen termasuk sejumlah dosen dan asisten dosen menggelar kuliah Islam dan Muslim di Indonesia yang diampu oleh Dr. H. Nur Said, M.A., M.Ag., salah satu dosen IAIN Kudus.
Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan kuliah outbound semacam Passing Over yakni ziarah spiritual lintas iman dan lintas budaya yang selaras dengan program terobosan dari Perpustakaan Kudus IAIN Kudus, SELIDIK (Sekolah Literasi dan Dialog Keterbukaan). "Dalam istilah Jawa ini tumbu entuk tutup, jadilah", kata Nur Said yang juga Kepala Perpustakaan IAIN Kudus.
Acara ini mendapat sambutan hangat dari pimpinan IAIN Kudus, Prof. Dr. Ani Ismayawati, M.H. mewakili Rektor IAIN Kudus yang sedang dinas luar menyampaikan apresiasi dan merasa tersanjung dimana UKSW memilih IAIN Kudus sebagai tujuan kuliah Islam dan Muslim. "Pola ini bisa menjadi inspirasi bagi para mahasiswa IAIN Kudus dalam Merdeka Belajar" demikian tambahnya.
Dalam kesempatan ini, Nur Said sebagai pemateri memaparkan topik: Wali, Islamicate dan Islam Nusantara. Ia menegaskan bahwa Islam nusantara adalah salah satu produk dari proses Islamicate (dialektika budaya dan Islam) yang dilakukan oleh para wali (Walisongo).
Materi ini mendapat respon beragam dari para mahasiswa UKSW di aula lantai 4 Perpustakaan IAIN Kudus. Termasuk mempertanyakan mengapa toleransi yang ditanamkan oleh Sunan Kudus beberapa abad yang lalu, masih dijumpai kelompok-kelompok extrem yang tak sejalan dengan ajaran para wali. Said menjelaskan dengan scientific cum dictriner, nalar ilmiah obyektif yang menopang doktrin. "Untuk menyampaikan Islam ramah kepada non moslim tak cukup doktriner, nalar ilmiah harus dikedepankan" demikian Said menegaskan.
Pdt. Izzak Lattu, Ph.D., Dekan Fakultas Teologi UKSW yang hadir menyusul bersama koleganya menyampaikan terima kasih atas sambutan hangatnya dari pimpinan IAIN Kudus dan para pustakawan yang setia mendampingi sehingga acara berjalan lancar penuh hikmat. Izzak akan menindaklanjutinya dengan MoU yang lebih kuat agar kegiatan passing over ini memiliki payung kolaborasi yang lebih mapan dan meaningfull.
Merespon kegiatan ini, Rektor IAIN Kudus Prof Abdurrohman Kasdi menyambut baik dan mengapresiasi inisiasi kuliah ini. Kami siap berkolaborasi dan bekerjasama dengan UKSW dalam Tri Darma Perguruan Tinggi, terutama dalam peningkatan kelembagaan 2 Perguruan Tinggi ini.